Minggu, 30 Juni 2013

Tips agar foto lebih tajam






Menghasilkan foto yang tajam setajam silet adalah keinginan banyak pecinta fotografi, dan beragam fitur kamera serta aksesoris tambahan sudah diciptakan untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini. Dari tripod, stabiliser (lensa ataupun kamera) sampai dengan software editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir foto.Artikel ini akan merangkum beberapa tips agar foto anda lebih tajam, silahkan:









Cara memegang kamera


Cara memegang kamera sangat berpengaruh pada stabilitas kamera (baca: ketajaman foto),


1. pegang kamera dengan dua tangan


2. tempelkan tangan kiri ke dada/perut atau samping badan


3. cari obyek yg cukup solid buat bersandar


4. Atur nafas yg enak


5. jangan kasar mencet tombol shutter. squeeze secara lembut.


6. cara sendiri kenyamanan anda




Cara memencet Tombol Shutter


Cara Memencet tombol shutter di kamera anda juga sangat berpengaruh, maka perhatikan danlakukan dengan baik
Shutter Speed.


Jika anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam. Ingat aturan baku agar foto tajam saat anda memotret handheld : ” gunakan shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda”. Begini penjabarannya:
Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat
Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat
Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat
Aperture


Aperture berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda). Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan menambah depth of field, artinya area tajam dalam foto akan semakin besar meliputi obyek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto secara keseluruhan justru berkurang.

Maka lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang lebih cepat.
ISO


Menambah ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih aperture yang lebih besar. Jika anda memotret di dalam ruangan, perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800), bisa menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat.
Fokus


Jangan hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika memotret wajah dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret obyek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut paling tajam. Autofokus kamera bisa saja salah dan justru menjatuhkan fokus disamping obyek yang anda inginkan.
Lensa


Jika anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang bisa anda beli. Lensa yang berkualitas baik bisa secara drastis meningkatkan ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai paket komplit bersama kamera biasanya kualitas-nya payah. Saran saya, jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan kualitas bagus biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal f/2.8).
Sweet Spot Lensa


Lensa memiliki sweet spot-nya masing-masing. Sweet spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6. Maka gunakan aperture f/5.6 jika anda memotret dengan lensa itu, foto anda akan tajam setajam silet. Kalau anda penasaran cara mengetahui sweet spot lensa anda,
Set kamera DSLR yang sudah dipasangi lensa yang akan kita tes di tripod, pastikan super stabil dan tidak goyang
Tempelkan selembar kertas koran pada dinding.
Pastikan lensa tegak lurus terhadap bidang tembok yang ditempeli kertas tadi dan set titik fokus pada kertas koran
Pastikan titik fokus jatuh di kertas koran. Lalu ambil beberapa jepretan foto dengan setting aperture yang berubah: f/2.8 – f/4 – f/5.6 – f/8 – f/11 – f/16 dan f/22. Ini sekedar contoh, sesuaikan aperture dan kerapatan setting sesuai kemauan anda.
Sekarang pindah foto ke komputer, zoom ke 100% lalu bandingkan ketajamannya dengan foto yang diambil pada setting aperture yang berbeda. Kita akan bisa melihat variasi ketajaman, kontras dan kejelasan (clarity foto) dengan cara ini, pada foto dengan ketajaman dan clarity maksimal, disitulah sweet spot lensa
Tripod


Tripod memang tidak praktis dan merepotkan, namun jika anda “sudi” membawanya, anda akan memperoleh foto yang lebih tajam. Terutama jika anda ingin menghasilkan foto HDR atau panorama, relakanlah membawa tripod.

"HOT" 8 Cara Menghemat Konsumsi Baterai Kamera Digital


Baterai bagi kamera itu ibaratnya jantung dalam tubuh kita dan akan ada situasi dimana kita butuh strategi tertentu agar bisa menghemat konsumsi baterai kamera digital. Misalnya saat bepergian ke tempat dimana colokan listrik tidak ada dan kita hanya membawa baterai cadangan yang terbatas: mendaki gunung, pergi ke daerah pelosok yang belum ada listrik. Atau saat memotret momen penting dan ternyata indikator baterai di kamera sudah mulai berkurang banyak sementara acara masih jauh dari selesai. Atau saat kita benar-benar kelupaan membawa charger  atau baterai cadangan sementara mau beli juga tidak memungkinkan.

Dalam situasi seperti ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya konsumsi baterai lebih hemat dan baterai bisa lebih tahan lama. Sepanjang produsen kamera digital belum memanfaatkan teknologi panel surya untuk kamera mereka (mimpi), lakukan 8 cara dibawah ini agar konsumi baterai lebih awet, kecuali kalau anda ingin pulang lebih awal

1. Matikan Auto Fokus dan Gunakan Manual Fokus Saja
Cara ini khusus bagi anda pemakai kamera DSLR atau mirrorless (selama kamera anda memiliki fitur manual fokus dan memiliki focusing ring di lensa). Perlu diingat bahwa saat autofokus aktif, maka setiap kali kita memencet tombol shutter release separuh kamera akan memerintahkan lensa untuk mencarai fokus dan secara mekanis lensa akan berputar mengunci titik fokus. Dengan mematikan sistem autofokus kamera, maka kita bisa membuat kamera berdiet listrik. Pastikan anda tahu cara menggunakan manual fokus.

2. Sesedikit Mungkin Menyalakan Layar LCD
Kamera membutuhkan banyak energi listrik untuk menyaakan layar LCD yang ukurannya sekitar 3 inchi itu, untuk itu kalau anda tidak benar-benar membutuhkannya, jangan nyalakan layar LCD. Gunakan viewfinder untuk membidik dan tidak usah sering-sering mengecek hasil jepretan anda di layar LCD dan jangan gunakan live view.

3. Matikan Image Stabilizer/Vibration Reduction
Dengan mematikan IS/VR kita bisa memperpanjang konsumsi baterai sampai 20% lebih lama. Image stabilizer/vibration reduction membutuhkan banyak energi untuk menggerakkan elemen-elemen didalam lensa untuk memerangi shake sehingga foto lebih tajam. Memang sayang kalau fitur ini dimatikan, tapi jauh lebih sayang kalau kita mendadak harus berhenti memotret dan memasukkan kamera ke tas lalu pulang.

4. Naikkan ISO Dan Kurangi Flash
Built in flash yang ada di kamera akan sangat memboroskan baterai saat dipakai. Kalau prioritas anda sedang menghemat baterai, naikkan setting ISO supaya kebutuhan akan flash bisa dikurangi. Atau kita bisa mematikan flash sama sekali agar lebih hemat baterai lagi.

5. Memotret Lebih Selektif
Kalau sedang bekelimpahan sih kita bisa bebas saja memotret apapun yang kita pikir menarik, tanpa pandang bulu. Namun saat dituntut agar baterai bisa survive, memotretlah dengan lebih selektif. Pikirkan betul-betul apakah jepretan ini sesuai kriteria dan fokuslah pada apa yang benar-benar sesuai dengan tujuan utama.

6. Matikan Kamera Setiap Kali Selesai Memotret
Setiap kamera memiliki fitur auto turn off alias mati dengan sendirinya saat tidak dipakai. Jangan tunggu sampai mereka mati sendiri, setiap kali selesai memotret meski hanya satu jepretan, langsung matikan.

7. Matikan Sensor Cleaning
Beberapa kamera memiliki fitur bernama sensor cleaning, dan sensor ini akan aktif setiap kali kita menyalakan atau mematikan kamera. Matikan sensor cleaning dari dalam menu kamera sehingga setiap kali kita menyalakan dan mematikan kamera, mereka tidak akan diaktifkan sehingga lumayan bisa menghemat konsumsi baterai.

8. Matikan Auto Review
Baik kamera DSLR ataupun pocket memiliki fitur bernama auto review. Pada intinya setiap kali selesai mengambil foto, kamera akan menampilkan hasil jepretan anda di layar LCD untuk sekejap sehingga kita bisa mengamati hasil fotonya. Matikan fitur ini, cek buku manual anda untuk mengetahui cara mematikan fitur ini.
Nah selamat deg-degan. Lain kali pastikan charger serta baterai cadangan anda bawa dan dalam jumlah yang mencukupi